Selasa, 15 September 2009

Studio Animasi Pertama di Batam



Pulau Batam yang merupakan pulau kembaran dari Singapura, adalah salah satu macannya Indonesia, yang juga dikenal sebagai Kota Indutri. Tetapi siapa sangka bahwa dibalik potensi besar kota Batam, ternyata Kota ini dijadikan Markas Studio Animasi Terbesar se Asia Pasifik. Infinite Frameworks Studios (IFW), pilihan nama yang digunakan Studio Animasi ini.

IFW ini berlokasi di Turi Beach Resort Nongsa Batam. Kota Batam yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, adalah salah satu alasan Infinite Frameworks Studios (IFW) untuk menempatkan studio animasinya disana. Dan dengan adanya IFW berlokasi di Batam, ini akan memancing industri animasi yang lain untuk melirik Batam sebagai tempat yang representative untuk menjalankan indutri Animasi. Dan diharapkan Batam akan menjadi habitat baru bagi dunia Insudtri animasi. Ini Sesuai dengan pendapat Daniel Harjanto sebagai salah satu Animator Senior dari Indonesia yang menggawangi IFW.

Infinite Frameworks Studios sendiri diisi oleh ahli Animasi yang berbakat dari seluruh penjuru Indonesia. Jadi tidak heran bila IFW di klaim sebagai produksi asli Indonesia, mengingat 95 % pekerjanya Adalah orang Indonesia.


Turi Beach Resort adalah salah satu tempat yang beruntung, karena dijadikan sebagai tempat untuk mengekspresikan kreatifitas teman-teman dari IFW untuk menghasilkan karya-karya emasnya. Studio Animasi ini, mulai digunakan pada tahun 2006 dan telah mengalami berbagai macam perubahan. Studio ini dilengkapi fasilitas modern, dan sangat nyaman. Terdiri dari 3 Studio besar, untuk melakukan proses produksi.

Sekilas memang seperti Warnet atau game Center, jika Anda berkunjung ke Studio 3. Karena Studio ini digunakan khusus untuk Animator dan Proses Lay Out. Bisa Anda bayangkan diperlukan 8 sampai 12 jam untuk menyelesaikan durasi 12 detik saja dari film animasi. Cukup rumit bukan? Jadi wajar kiranya jika Studio ini dibuat senyaman mungkin, mengingat good mood sangat dibutuhkan untuk membuat karya Animasi.

IFW sendiri telah menghasilkan karya-karyanya yang beredar dibeberapa penjuru dunia, sebut saja Film Lucky Luke yang tayang di Kanada, Film Garifield yang tayang di Prancis, dan beberapa Film series yang diproduksi di Prancis, dan tidak hanya itu beberapa Iklan di Luar Negeri seperti Coca-cola pun pernah menggunakan tenaga IFW.

Dan untuk saat ini Hasil Karya IFW bisa juga dinikmati di Indonesia, Film “Meraih Mimpi”, film Animasi 3D Musikal pertama di Indonesia. Film ini diadopsi karya Sumber ceritanya sendiri memang dari novel karya penulis Singapura, Minfong Ho, dengan judul “Sing to the Dawn” yang dirilis tahun 1975.

Film Meraih Mimpin ini sendiri digarap IFW hampir 2,5 tahun lamanya, jadi wajar jika hasil yang dihasilkan sangat memuaskan. Dan menurut Mr. Fill (Sutradara Meraih Mimpi) untuk mendapatkan inspirasi karakter utamanya saja memerlukan waktu 6 bulan lamanya. Dan Film ini mengambil Inspirasi dari keadaan perkampungan Pulau Rempang yang terletak di Gugusan Kota Batam.

Bekerja sama dengan The Media Development Authority of Singapore (MDA) dan MediaCorp Raintree Pictures. Versi pertama dari film ini diluncurkan di Singapura, dan diproduksi bersama beberapa artis Singapura untuk pengisi suara, dengan judul “Sing to the Dawn”. Menurut IFW, hal ini dilakukan karena mereka mentargetkan pengakuan internasional terlebih dahulu, baru kemudian masuk ke pasar domestik.

“Meraih Mimpi” sendiri ditulis ulang Scriptnya oleh Nia Dinata dan direncanakan akan diputar serentak di Seluruh Indonesia 16 September 2009.

Bagi Anda pecinta Film Tanah Air, dan Penikmat Film Animasi. Jangan lewatkan Film yang satu ini…. Visit Batam 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar