Kamis, 30 Juli 2009

Menjawab Misteri Tanggal Lahir Kota Batam



Akhirnya teka-teki Umur Kota Batam terpecahkan juga. Sebelumnya memang belum pernah ada acara Milad Kota Batam, karena tanggal lahir Kota Batam tidak diketahui sebelumnya. Aneh memang Kota sekaliber Batam yang digadang-gadang sebagai macan-nya Indonesia tidak tahu tanggal lahirnya.

Setelah melewati perdebatan dan sidang yang panjang akhirnya diputuskan melalui siding paripurna DPRD pada tanggal 27/07/09 bahwa tanggal 18 Desember menjadi hari lahirnya kota Batam. Mau tahu kenapa tanggal tersebut dipilh menjadi Hari Lahir kota Batam?


Seperti diketahui sebelumnya secara Secara administratif, produk hukum yang telah mengatur eksistensi dan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Batam seperti Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam, selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam.

Kemudian Undang-Undang Nomor 53 tahun 1999, dimana pada tahun tersebut kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonom, yakni Kota Batam. Selanjutnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah dan pemerintahan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Tetapi jauh-jauh hari sebelum ada Kota Administratif Batam, Batam telah ditempati sebelumnya. Seperti penuturan Aswandi Syahri, ahli Sejarah yang memberi kontribusi dan masukan mengatakan, “Ditetapkannya hari jadi Kota Batam, tanggal 18 Desember 1829 diambil dari hari dan tanggal saat Raja Isa menerima mandat dari Komisaris Jenderal sekaligus Residen Riouw pada tanggal tersebut”.
"Kami menemukan dokumennya di arsip nasional. Dari sekian banyak kejadian yang didukung data akurat adalah penyerahan mandat itu. Memang pada tahun 1526, pernah Portugis dari Malaka menyerang Bengkalis. Kemudian ingin menyerang Bintan dan mendapat perlawanan di Bulang. Di situ terjadi pertempuran heroik, namun tanggal dan bulan tidak diketahui sehingga sulit menetapkan pertempuran itu menjadi hari jadi kota Batam," cerita Aswandi.
Ia mengaku yang punya data lengkap dan tersimpan di arsip nasional adalah penyerahan mandat kepada Raja Isa. Karena didukung data kuat sehingga menjadi pilihan untuk ditetapkan menjadi hari jadi kota Batam.

Sekarang adalah tahun 2009, dan nanti tepatnya tanggal 18 Desember 2009 akan menjadi Ulang Tahun Batam yang ke-180. Cukup tua bukan? Semoga dengan bertambahnya umur Kota Batam, akan membuat Batam lebih baik dari sebelumnya. Tetap dukung Visit Batam 2010.

Rabu, 08 Juli 2009

Melacak Orang dari Nomor HP




Akhir-akhir ini saya disibukkan oleh telpon iseng yang sangat menganggu. Saya kira memang hanya kumpulan fakir missed calls, ternyata ada orang yang memang sengaja untuk buat saya hilang kesabaran.

Tetapi untunglah ada kawan memberikan informasi ada website yang dapat melacak posisi orang dari nomor handphone nya. Dengan menggunakan teknologi GPS tracking dan terkoneksi ke satellite, katanya bisa menemukan dimana posisi si nomor HP berada.

Ikuti Langkah berikut ini:

1. Buka situs http://www.sat-gps-locate.com
2. Pilih lokasi negara nomor yang dituju
3. Masukan nomor HP orang yang akan dituju
4. Tunggu beberapa saat. Satelit akan melacak dimana posisi pemegang HP
5. Situs akan menampilkan peta lokasi di mana pemegang HP berada (real time seperti Google Earth!)

Situs ini cocok buat Anda yang stress karena kehilangan kawan, pasangan karena selingkuhan, orang hilang, keluarga, dll. Setidaknya bisa membuat anda sedikit tersenyum.

Selamat Mencoba :)

Selasa, 07 Juli 2009

Batam Human Trafficking




Masih ingat Tinhn Han Loai? Gadis Pengungsi Vietnam di Pulau Galang yang mati bunuh diri karena diperkosa oleh sesama pengungsi. Tinhn Han Loai adalah satu diantara korban yang mengisi daftar panjang kasus kejahatan di Kota Batam yang melibatkan perempuan sebagai korbannya. Sudah menjadi ketentuan Alloh SWT kalau diakhir zaman jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Dan ironisnya karena banyaknya jumlah perempuan menjadikannya sasaran empuk penjahat untuk melakukan aksinya, demi mendapatkan keuntungan tanpa mengindahkan norma-norma. Dan salah satu tindak kejahatan terhadap perempuan yang menjadikan Indonesia sebagai sorotan dunia adalah Human Trafficking.


Human Traficking atau Perdagangan Manusia didefinisikan oleh Persyirakatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Perekrutan, pengiriman,pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang, dengan ancaman, atau penggunaan kekerasan, atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi.

Apabila negara lain bisa berbangga dengan hasil ekspor Negaranya, seperti Jepang bangga menjadi pengekspor terbesar sepeda motor, atau Qatar menjadi pengekspor LNG, Indonesia harus berpuas hati menjadi salah satu negara terbesar yang mengekspor TKI-(Tenaga Kerja Indonesia)-nya. Dan pengiriman TKI inilah merupakan salah satu sumber terjadinya praktek Human Traficking .Kota Batam yang merupakan salah satu kota transit untuk ke negeri jiran, menjadikan kota ini rentan akan terjadinya Human Traficking.

Sudah ratusan atau mungkin ribuan cerita dibalik Human Traficking yang terjadi di kota Batam, baik yang diekspos media maupun yang masih tersembunyi rapi. Dan kota ini lah yang menjadi saksi pilu para korban Human Traficking, di posting yang akan datang akan saya kupas sedikit kisah pilu para korban.


Tidak ada satupun yang merupakan sebab khusus terjadinya trafiking manusia di Indonesia. Trafiking terjadi karena bermacam-macam kondisi serta persoalan yang berbeda-beda. Tetapi dapat disimpulkan beberapa faktor, antar lain:
1. Kurangnya pemahaman Agama, dan lemahnya iman.
2. Lemahnya kemampuan kepala keluarga (laki-laki) sebagai pencari nafkah, sehingga memaksa perempuan untuk menggantikan peran laki-laki.
3. Kurangnya kesadaran ketika mencari pekerjaan dengan tidak mengetahui bahaya trafiking dan cara-cara yang dipakai untuk menipu atau menjebak korban.
4. Kemiskinan telah memaksa banyak orang untuk mencari pekerjaan ke mana saja,
tanpa melihat risiko dari pekerjaan tersebut
5. Kultur/budaya yang menempatkan posisi perempuan yang lemah dan juga posisi anak yang harus menuruti kehendak orang tua dan juga perkawinan dini, diyakini menjadi salah satu pemicu trafiking. Biasanya korban terpaksa harus pergi mencari pekerjaan sampai ke luar negeri atau ke luar daerah, karena tuntutan keluarga atau orangtua
6. Lemahnya pencatatan /dokumentasi kelahiran anak atau penduduk sehingga sangat mudah untuk memalsukan data identitas
7. Lemahnya oknum-oknum aparat penegak hukum dan pihak-pihak terkait dalam melakukan pengawalan terhadap indikasi kasus-kasus Traficking.

Dengan ini saya himbau kepada Anda, agar untuk membuka mata dan berperan aktif dalam mencegah terjadinya praktek Human Traficking disekitar kita. Lihat dengar dan Laporkan!

Ada baiknya Anda membuka situs ini www.gugustugastrafficking.org, untuk mendapatkan berita tentang Human Traficking.


*Artikel ini diambil dari berbagai sumber

Rabu, 01 Juli 2009

Batam Forbidden City – Camp Vietnam



Apabila di Beijing ada Forbidden City yang megah, dengan arsitektur kelas atas, serta meninggalkan sejarah panjang. Di Batam, Anda akan dapati tempat bersejarah “Vietnamese Refugee Camp” atau lebih dikenal dengan Camp Vietnam, yang menyimpan kisah pilu pengungsi Vietnam akibat perang saudara yang berkecamuk di Negara tersebut. Perang yang terjadi pada tahun 1970-an ini yang merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan USSR dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang merupakan negara komunis.

Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya. Dan pada tahun 1975 didapati bahwa perahu-perahu yang membawa pengungsi Vietnam tersebut mendarat di Pulau Galang – Indonesia. Dan Pulau Galang sendiri berada setelah Anda melewati Jembatan 5(Lima), rangkaian dari Jembatan Barelang.

Pada tahun 1980, Pulau Galang dijadikan pusat para pengungsi Vietnam. United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) selaku fasilisator dari PBB untuk para pengungsi memberikan pelayanan kemanusiaan kepada mereka. Mereka tinggal di sana hingga September 1996. Jumlah pengungsi yang ada selama 21 tahun tinggal di Galang dalam masa pengungsian diperkirakan berjumlah sekitar 250.000 jiwa.

Pada tahun 1996, para pengungsi ini diminta meninggalkan Galang untuk dikembalikan ke Vietnam atau dikirim ke negara-negara tujuan yang bersedia untuk menampung para pengungsi tersebut. Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan untuk tidak menerima menjadi Warga Negara Indonesia, kendati banyak para pengungsi Vietnam yang ingin menjadi Warga Negara Indonesia. Dan pada saat pengembalian pengungsi Vietnam dari Pulau Galang membawa suasana haru biru, karena ada beberapa dari mereka enggan untuk meninggalkan pulau Galang.


Di Camp Vietnam ini Anda bisa mendapatkan saksi bisu akan sejarah para pengungsi Vietnam. Monumen Perahu, yang terdiri dari tiga perahu menjadi alat transportasi mereka saat meninggalkan Vietnam menuju daerah pengungsian. Bangunan-bangunan seperti barak-barak, tempat ibadah (vihara, pagoda, gereja dan masjid), rumah sakit, camping ground, serta ladang-ladang , seakan menggambarkan kisah hidup pengungsi Vietnam selama di Pulau Galang.

Dikawasan tersebut anda bisa dapati Humanity Park, yang terdapat Humanity Statue yang sengaja dibangun untuk mengenang kisah pilu seorang gadis Vietnam bernama Tinhn Han Loai, yang diperkosa oleh sesama pengungsi. Diakhir cerita gadis tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya karena tidak kuasa menanggung derita. Dan rumor yang beredar Hummanity Park juga dijadikan tempat bunuh diri para pengungsi yang enggan kembali ke Vietnam, karena merasa frustasi dan ketakutan untuk kembali ke Vietnam.

Mungkin ini sedikit kisah yang bisa menggugah Anda terhadap bahaya perang dan akibat yang ditimbulkannya. Rugi besar jika Anda sudah mampir ke Barelang tetapi tidak singgah ke Camp Vietnam. Kunjugi Batam dan dapatkan kisah-kisah menarik lainnya.

Ruko Dijual Murah (Ruko-Batam)



Pagi ini saya seperti biasa masuk kantor jam 8 pagi. Ternyata ada yang tidak biasa, saya mendapatkan telpon dari kawan bahwa Ruko-nya akan dilego dengan harga yang terhitung murah. Di jual 3 Ruko dengan harga Rp.750.000.000 saja. Jika dibandingkan dengan harga ruko di Tiban Cipta Puri saja, dengan nilai uang segitu hanya mendapatkan 1 ruko saja.

Mungkin kawan-kawan ada yang minat bisa hubungi via email batamcode@gmail.com

Keterangan
Ruko 1 Hook (Lantai semen) - 2 lantai dan 2 kamar mandi, ada pintu belakang.
Ruko 2 (Lantai Semen) - 2 lantai dan 2 kamar mandi, ada pintu belakang.
Ruko 3 (Lantai Keramik) - 2 lantai dan 2 kamar mandi, ada pintu belakang dan gudang.
* Lokasi terletak di Jalan Gajah Mada (Ruko Tiban Mas Asri) antara jalan Tiban - Sekupang, di area Akademi Putera Jaya Batam.
* Security 24 jam
* Jalan Lebar (area parkir luas)
* Cocok untuk perkantoran, ware house, atau rumah tinggal.

Semoga Anda orang yang beruntung itu .......