Rabu, 01 Juli 2009

Batam Forbidden City – Camp Vietnam



Apabila di Beijing ada Forbidden City yang megah, dengan arsitektur kelas atas, serta meninggalkan sejarah panjang. Di Batam, Anda akan dapati tempat bersejarah “Vietnamese Refugee Camp” atau lebih dikenal dengan Camp Vietnam, yang menyimpan kisah pilu pengungsi Vietnam akibat perang saudara yang berkecamuk di Negara tersebut. Perang yang terjadi pada tahun 1970-an ini yang merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan USSR dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang merupakan negara komunis.

Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya. Dan pada tahun 1975 didapati bahwa perahu-perahu yang membawa pengungsi Vietnam tersebut mendarat di Pulau Galang – Indonesia. Dan Pulau Galang sendiri berada setelah Anda melewati Jembatan 5(Lima), rangkaian dari Jembatan Barelang.

Pada tahun 1980, Pulau Galang dijadikan pusat para pengungsi Vietnam. United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) selaku fasilisator dari PBB untuk para pengungsi memberikan pelayanan kemanusiaan kepada mereka. Mereka tinggal di sana hingga September 1996. Jumlah pengungsi yang ada selama 21 tahun tinggal di Galang dalam masa pengungsian diperkirakan berjumlah sekitar 250.000 jiwa.

Pada tahun 1996, para pengungsi ini diminta meninggalkan Galang untuk dikembalikan ke Vietnam atau dikirim ke negara-negara tujuan yang bersedia untuk menampung para pengungsi tersebut. Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan untuk tidak menerima menjadi Warga Negara Indonesia, kendati banyak para pengungsi Vietnam yang ingin menjadi Warga Negara Indonesia. Dan pada saat pengembalian pengungsi Vietnam dari Pulau Galang membawa suasana haru biru, karena ada beberapa dari mereka enggan untuk meninggalkan pulau Galang.


Di Camp Vietnam ini Anda bisa mendapatkan saksi bisu akan sejarah para pengungsi Vietnam. Monumen Perahu, yang terdiri dari tiga perahu menjadi alat transportasi mereka saat meninggalkan Vietnam menuju daerah pengungsian. Bangunan-bangunan seperti barak-barak, tempat ibadah (vihara, pagoda, gereja dan masjid), rumah sakit, camping ground, serta ladang-ladang , seakan menggambarkan kisah hidup pengungsi Vietnam selama di Pulau Galang.

Dikawasan tersebut anda bisa dapati Humanity Park, yang terdapat Humanity Statue yang sengaja dibangun untuk mengenang kisah pilu seorang gadis Vietnam bernama Tinhn Han Loai, yang diperkosa oleh sesama pengungsi. Diakhir cerita gadis tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya karena tidak kuasa menanggung derita. Dan rumor yang beredar Hummanity Park juga dijadikan tempat bunuh diri para pengungsi yang enggan kembali ke Vietnam, karena merasa frustasi dan ketakutan untuk kembali ke Vietnam.

Mungkin ini sedikit kisah yang bisa menggugah Anda terhadap bahaya perang dan akibat yang ditimbulkannya. Rugi besar jika Anda sudah mampir ke Barelang tetapi tidak singgah ke Camp Vietnam. Kunjugi Batam dan dapatkan kisah-kisah menarik lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar